
Komunitas Super Smash Bros. di seluruh dunia dibuat terpukau usai orkestra digelar di turnamen game tersebut pada 31 Mei – 1 Juni 2025 lalu. Bertajuk Uzes Symphonic Gaming Festival di Prancis, event tersebut sajikan pemandangan langka dimana orkestra live mainkan lagu yang terinspirasi dari soundtrack game tersebut pada babak Top 6 Super Smash Bros. Ultimate.
Klip yang dibagikan tunjukkan bagaimana musik tersebut disesuaikan dengan stage yang sedang dimainkan, menambah intensitas dan kesan spesial pada pertandingan. Orkestra live di USG Top 6 ini disambut antusias oleh komunitas Smash, banyak yang merasa bahwa ini telah meningkatkan standar turnamen Smash.
Pertandingan jadi lebih intens dan terasa sangat istimewa dengan kehadiran orkestra ini. Meski tanpa dukungan resmi dari Nintendo, kancah esports Smash seringkali terasa sedikit terabaikan dibandingakn dengan judul FCG lain yang semakin populer belakangan ini.
Bahkan game baru seperti Fatal Fury: City of the Wolves umumkan kejuaraan dengan total hadiah 2.5 juta USD. Sementara itu, kancah Smash yang sebagian besar bersifat grassroot masih mengandalkan tokoh terkemuka seperti Ludwig Ahgren untuk tingkatkan total hadiah, dan membiayai perjalanan para pemain ke Supernova 2025 di musim panas ini.
Meski orkestra membuat Top 6 USG sangat intens, pertandingan tersebut sudah akan mendebarkan tanpa bantuan tambahan tersebut. Para pemain top dari seluruh dunia terbang ke Prancig untuk berkompetisi di USG, sebuah turnamen A-Tier dengan total hadiah 9.000 USD.
Top 6 tampilkan Miya Honsu, salah satu pemain terbaik dunia dan user Mr. Game & Watch terbaik; Takuma ‘Tea’ Hiruka yang kembali menggunakan Pac-Man untuk pertandingan dengan IQ tinggi; Gluttony dari Prancis yang bermain Wario dan Link; Prodigy Edgar ‘Sparg0’ Valdez sebagai user Piranha Plant serta kombinasi Pyra & Mythra dan Cloud yang luar biasa; serta terakhir adalah veteran pemain Smash Leonardo ‘MkLeo’ Perez yang tetap menggunakan karakter andalannya yakni Joker (Persona 5).
Hasil akhir Top 6 adalah sebagai berikut: Miya (juara 1), Tea (juara 2), Glutonny (juara 3), Sparg0 (juara 4), MkLeo (juara 5), dan ShinyMark (juara 6). ShinyMark menunjukkan penampilan yang mengesankan dengan Pikachu, seorang fighter kelas atas yang sulit dikuasai. Namun, sulit baginya untuk mengimbangi lawan-lawannya yang berperingkat tinggi, dan ia kalah dari Sparg0, yang memang sering menyulitkannya di masa lalu.
Puncak turnamen ini adalah Grand Finals antara dua pemain Jepang, Miya dan Tea, yang keduanya memainkan karakter kompleks dan ber-IQ tinggi. Menyaksikan mereka melakukan gerakan-gerakan liar dan rumit yang membutuhkan banyak persiapan dan perhitungan, menciptakan pertarungan yang sangat menghibur dan menunjukkan mengapa kedua pemain ini adalah yang terbaik di dunia. Ini adalah pertarungan yang sulit bagi Tea, yang datang dari Losers bracket. Ia harus memenangkan dua pertandingan best-of-five berturut-turut untuk mengalahkan Miya – sebuah tugas yang sangat berat.
Bo5 pertama sangat ketat, saling bertukar life, di mana Tea memenangkan dua game berturut-turut, diikuti oleh Miya yang memenangkan dua game untuk menyamakan skor. Pada titik ini, Miya mulai bermain lebih agresif, mengejar Tea di seluruh stage. Meskipun Tea terus menyiapkan jebakan kompleks untuk Miya, ia tidak dapat mengimbangi, dan Miya akhirnya meraih kemenangan. Top 6 ini menunjukkan variasi fighter dan strategi yang luar biasa dalam Ultimate level atas, menjaga semangat komunitas tetap hidup. Tanpa kehadiran Steve, ini adalah kembalinya bentuk yang menyegarkan bagi kancah Smash yang mendebarkan.